Line Webtoon Translate Beta

I’ve never allowed a man to cloud my judgment and make me believe that I could be happy living in a shack as long as I was in love.→ Aku tidak akan pernah membiarkan pria mengaburkan keputusanku dan membuatku percaya hidup bahagia di gubuk selama aku jatuh cinta.

Men get married to have a free maid, and women do it for protection. I’ve seen it in my family. → pria menikah untuk mendapat pelayan gratis, sedangkan wanita menikah untuk perlindungan. Aku sudah menyaksikan itu di keluargaku.

I despise... I’ve always despised marriage. → aku benci... aku sangat membenci pernikahan.

Adara, I think it’s your turn to speak. Do you have anything to say?→ Adara, sepertinya ini giliranmu berbicara. Apa kau ingin mengatakan sesuatu?

I mean… thank you! Tell him that I’m coming!→ maksudku... terima kasih! katakan aku segara ke sana!

Not now, Óliver! I’m having the most important conversation of my life!→ jangan sekarang, Óliver! Aku sedang membicarakan hal yang paling penting dalam hidupku!

Bertrán, where are you? → Bertrán, kau di mana?

Or am I a presumptuous idiot to believe this?→ atau apakah aku pria idiot yang memercayai ini?

Now, after reading that note... I believe that, at least for a while, you wanted to talk to me about your feelings. → Setelah membaca surat ini... aku yakin, setidaknya untuk sesaat, kau ingin mengungkapkan perasaanmu padaku.

But I thought I was wrong when you left. → Aku kira aku salah saat kau pergi.

I was almost sure my feelings were reciprocated by the way you kissed me. → Aku hampir yakin perasaanku terbalas dari cara kau menciumku

And eventually, it became something else.→ dan akhirnya, berubah menjadi yang lainnya.

At first, the secret was that I was attracted to you and wanted to meet the Adara hidden under Mrs. Linnea. → Awalnya, rahasiaku adalah bahwa aku tertarik padamu dan ingin mengenal Adara yang tersembunyi di balik Nyonya Linnea.

There, I said it! → Hah, aku sudah mengatakannya!

And the second, equally obvious, is that I love you. → dan yang kedua, sama jelasnya, aku mencintaimu.

The first was, obviously, that I write. → yang pertama, jelas, aku ingin menjadi penulis.

Remember that I told you I had two secrets? → Kau ingat, saat aku bilang aku punya dua rahasia?

But I was very hurt and couldn’t tell you the real reason.→ Aku sangat terluka dan tidak dapat mengatakan yang sebenarnya.

Sorry, I said that I didn’t want to break my word, when in reality I couldn’t bear the thought of never seeing you again. → Maaf, aku bilang aku tidak akan mengingkari janjiku, tapi kenyataannya aku tidak bisa untuk tidak melihatmu lagi.

If I condemned you to be bound to me by obligation, I’d never forgive myself!→ Jika aku membiarkanmu terikat padaku karena terpaksa, aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri!